Selasa, 03 November 2009

Open Source Bisa Selamatkan Indonesia dari Perang Teknologi

Berita ini sekaligus dapat menggugah negara-negara berkembang untuk menggunakan open source. Alasanya selain mendukung untuk pendidikan IT, open source juga mengurangi resiko serangan teknologi dari negara-negara maju dan adikuasa. Menurut Richard Matthew Stallman, founder The Free Software Movement, menyatakan bahwa software proprietary (software dengan hak kepemilikan) dari perusahaan besar dapat berbahaya untuk negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Stallman sendiri telah meluncurkan sistem operasi Linux yang dapat diakses gratis oleh siapa pun. Untuk itu, Stallman juga menganjurkan agar setiap sekolah di Indonesia memiliki kurikulum untuk mengajarkan pelajaran teknologi informasi dari software open source. Keuntungan menggunakan software open source adalah karena uang dan kemungkinan besar dapat mendorong siswa untuk menjadi programmer handal.

“Sekolah kemungkinan besar tidak memiliki uang untuk membeli produk software yang berlisensi. Namun, sayangnya banyak sekolah tidak mengerti dan tetap mengggunakannya. Sedangkan untuk menjadikan siswa menjadi programmer, siswa dapat me mempelajari source code software dan kemudian belajar melakukan kustomisasi sendiri.” ulas Stallman.

Lalu bagaimana dengan open source di Indonesia?

Sebenarnya software open source sudah lama diadopsi oleh pemerintah Indonesia, selain karena gratis, software open source juga bisa dimodifikasi, menurut Menkominfo Tifatul Sembiring. Tifatul menambahkan, penggunaan open source di Indonesia diharapkan juga dapat mengurangi masalah pembajakan software karena gratis-an, sedangkan untuk software dengan lisensi harganya mahal.

0 komentar:

Posting Komentar